POKOK BAHASAN I KONSEPTUALISASI EVALUASI
KOMPONEN PROG. PEMBELAJARAN Prog.Pemblj. KURIKULUM PBM PENILAIAN Anas Sudijono (2008:2)
1.Secara
harfiah, “evaluasi” dari bhs Inggris = evaluation, dalam bhs Arab = al-
Taqdir.
2.EVALUASI
mencakup dua kegiatan,yaitu pengukuran dan penilaian MEHRENS & LEHMANN (M.Ngalim
Purwanto, 2008:3)
Evaluasi adalah proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang
sangat diperlukan untuk membuat alternatifalternatif keputusan.
EDWIND
WANDT & GERALD W. BROWN,
Dari
segi istilah, evaluation refer to the act or process to determining the
value of something
Evaluasi
pendidikan ( educational education, al-taqdir al-tarbawiy = penilaian
dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan pendidikan Anas Sudijono (2008:2) :
Evaluasi
pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan
sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.
LAN (Anas S, 2008:2):
1.Proses/kegiatan
untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah
ditentukan
2.Usaha
untuk memperoleh informasi berupa unpan balik (feedback) bagi
penyempurnaan pendidikan
WRIGHTSTONE
et.al (M. Ngalim Purwanto, 2008:3): Educational evaluation is the estimation
of the growth and progress of pupils toward objectives or values
in the curriculum”
TUJUAN NASIONAL, TUJUAN INSTITUSI,
TUJUAN KURIKU, TUJUAN INSTRUK KEGIATAN BELAJAR EVALUASI, F E E
D B A C K PROSES/KEGIATAN PENCAPAIAN
TUJUAN TUJUAN PENDIDIKAN YANG
TELAH DITENTUKAN HASIL YANG TELAH
DICAPAI PERBANDINGAN ANTARA TUJUAN
DENGAN HASIL YANG DICAPAI INFORMASI (SSI/TDK SSI, BERHASIL/GAGAL, BERMUTU/KURANG
BERMUTU, MENGAPA, BGMN? FEED BACK, PERBAIKAN/PENYEMPUR NAAN EVALUASI META (Farida Yusuf T, 2008: 175 –
187).
• Setiap evaluasi sedikit banyak mengandung bias. OKI evaluasi pun perlu
dievaluasi
• Evaluasi terhadap evaluasi, disebut EVALUASI META. Dapat dilakukan dalam
proses atau
setela
evaluasi.
• Evaluasi meta dapat dilakukan secara internal maupun eksternal
PENGUKURAN
Anas S,
p.4
1.Pengukuran
dalam bahasa Inggris dikenal dengan “measurement”, dalam bahasa Arab “muqayasah”,
diartikan sebagai kegiatan untuk mengukur sesuatu.
2.MENGUKUR
pada hakekatnya membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu, jadi
bersifat KUANTITATIF WANDT dan BROWN (Anas.S,p.7)
Measurement means the act or process of exestaining the extent or quantity
something” Zainul
(Asep.J,2009:54)
Pengukuran adalah pemberian angka pada suatu atribut atau karakteristik tertentu
yang didasarkan pada aturan atau formulasi yang jelas SUHARSIMI ARIKUNTO
(2009:2-3)
Mengukur adalah membandingkan sesuau dengansatu ukuran , bersifat kuantitatif.
UKURAN duamacam (1) terstandar, (2) tidak terstandar
PENGUKURAN
BERSIFAT KUANTITATIF:
1.Pengukuran
yang dilakukan bukan unuk menguji sesuatu ===== pengukuran penjahit baju
2.Pengukuran
untuk menguji sesuatu, mis. Daya tahan per baja, daya tahan lampu
3.Pengukuran
untuk menilai, yang dilakukan dengan cara menguji sesuatu, mis. Mengukur kemajuan
belajar siswa.
PENILAIAN
Anas
S,p.5
Penilaian berarti menilai sesuatu. Menilai mengandung arti mengambil keputusan terhadap
sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik-buruk,
sehatsakit, pandai-bodoh, dsb. Jadi bersifat KUALITATIF GRONDLUND (Asep
Jihad,p.54)
Penilaian
proses sistematik pengumpulan, penganalisaan dan penafsiran informasi untuk menentukan
sejauhmana siswa mencapai tujuan. Asep Jihad,p.55
Inti dari
penilaian adalah proses memberikan atau menentukan terhadap hasil
belajar tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. OKI dalam penilaian selalu
ada obyek, program, kriteria dan
judgement
SUHARSIMI
ARIKUNTO (2009:3)
Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
baik-buruk, bersifat kualitatif.
T E S
1.Tes
dari kata TESTUM (Perancis Kuno), berarti piring untuk menyisihkan logam-logam
mulia
2.Tes
adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dalam suasana dengan cara dan aturanaturan yang sudah ditentukan.
3.TESTING,
TESTEE, TESTER
• ACHEVEMENT TEST : tes yang dipergunakan untuk menilai hasilhasil pelajaran
yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya atau dosen kepada
mahasiswanya,dalam jangka waktu tertentu (M. Ngalim Puwanto, 2008:33)
EVALUASI
NON PENGUKURAN PENGUKURAN TES HASIL BELAJAR
Abdurrahman
(Asep Jihad, 2009:14)
• Kemampuan yang diperoleh
subyek
belajar setelah melalui
kegiatan
belajar
PENILAIAN
PEND. JENJANG DIKDASMEN
(PP
No.19 Th.2005 Pasal 63 ayat (1)
1.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH PENDIDIK
2.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH SATUAN PENDIDIKAN
3.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH PEMERINTAH
DOMAIN
HASIL BELAJAR
1.
Domain Kognitif:
a.
Pengetahuan (Knowledge)
b.
Pemahaman (Komprehension)
c.
Penerapan (Aplication)
d.
Analisis
e.
Sintesis
f.
Evaluasi
RANAH KOGNITIF (6 tingkat kognitif berpikir) Pengetahuan (Knowledge) Kemampuan mengingat (misalnya: judul
buku, rumus). Pemahaman (Comprehension)
Kemampuan memahami (misalnya: menyimpulkan
suatu paragraf). Aplikasi (Application)
Kemampuan Penerapan (Misalnya:
menggunakan suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan
masalah).
Analisis
(Analysis)
Kemampuan menganalisis yang luas
menjadi bagian-b saugaiatun iknefocrilm asi (sMuaistaul npyuais:i )m.
enganalisis bentuk, jenis atau arti
Sintesis
(Synthesis)
Kmeemnajamdip suuaant um
keensgimgapbuulanng k(amni sbaelnbyeara: pa informasi memformulasikan hasil
penelitian dlaboratorium).
Evaluasi
(Evaluation)
Kdeamn mamanpau ayna nmge
bmurpuekr tdimanb amnegmkaunt umskaanna uyanntugk b aik mengambil tindakan
tertentu.
2.
Domain Kemampuan Sikap (Affective):
• Menerima atau Memperhatikan
• Merespon
• Penghargaan
• Mengorganisasikan
• Mempribadi/Mewatak
• Mencakup penilaian: sikap, tingkah laku, minat, emosi dan motivasi,
kerjasama, koordinasi dari setiap mahasiswa.
• Dilakukan melalui pengamatan dan interaksi langsung secara terus menerus.
Pada umumnya dilakukan secara non-ujian (misalnya; untuk mengetahui siapa
mahasiswa yang bisa dipercaya menjadi ketua kelas, siapa yang tekun dan
disiplin dalam pembelajaran, dll.)
• Setiap informasi yang diperoleh dikumpulkan dan disimpan sebagai
referensi dalam penilaian berikutnya.
• Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum (budi
pekerti) dan penilaian afektif per mata pelajaran.
B. RANAH AFEKTIF
Sikap Kecenderungan untuk
bertindak secara suka atau tidak suka terhadap stimulus tertentu Sikap yang
Perlu Dinilai
1. Sikap terhadap mata kuliah.
2. Sikap terhadap dosen.
3. Sikap terhadap proses
pembelajaran.
4. Sikap terhadap kasus atau
masalah tertentu berkaitan dengan materi pembelajaran.
• Menerima (receiving): termasuk kesadaran, keinginan untuk
menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari
luar.
• Menanggapi (responding): reaksi yang diberikan: ketepatan
reaksi, perasaan kepuasan dll.
Unsur-unsur yang
dinilai pada Ranah Afektif:
• Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem
nilai dll.
• Mengorganisasi (organization):
pengembangan norma dan nilai
dalam
organisasi sistem nilai.
• Membentuk watak (Characterization): system nilai yang
terbentuk mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah laku.
C.
RANAH PSIKOMOTOR
• Tidak semua mata kuliah dapat dinilai ranah psikomotoriknya (disesuaikan
dengan
tuntutan
kompetensi dasar yang harus oleh siswa).
• Digunakan untuk pembelajaran yang banyak memerlukan praktik: Pendidikan
Olahraga,
Pendidikan
Seni, Praktik IPA Apresiasi sastra.
Meniru
(perception)
Menyusun
(manipulating)
Melakukan
dengan prosedur (precision)
Melakukan
dengan baik dan tepat (articulation)
Melakukan
tindakan secara alami (naturalization)
Kegiatan
Psikomotorik terdiri atas:
3. Domain Psikomotorik
• Menirukan
• Memanipulasi
• Keseksamaan (Precision)
• Artikulasi
• Naturalisasi
SALAM UNM 43
1.
VISUAL – SPATIAL
2.
BODILY – KINESTHETIC
3.
MUSICAL – RHYTMICAL
4.
INTERPERSONAL
5.
INTRAPERSONAL
6.
LOGICAL – MATHEMATICAL
7.
VERBAL – LINGUISTIC
1.
KECERDASAN INTELEKTUAL
2.
KECERDASAN EMOSIONAL
3.
KECERDASAN SPIRITUAL
1.
CIVIC KNOWLADGE
2.
CIVIC DISPOSITION
3.
CIVIC SKILL
POKOK BAHASAN II KONSEP
DASAR EVALUASI
PENILAIAN
PEND. JENJANG DIKDASMEN (PP No.19 Th.2005 Pasal 63 ayat (1)
1.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH PENDIDIK
2.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH SATUAN PENDIDIKAN
3.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH PEMERINTAH
KAPAN
DILAKUKAN?
A. PENGISIAN RAPOR SEMESTER I:
- Ulangan harian,
- Ulangan tengah semester,
- Ulangan akhir semester,
- Tugas/PR
B. KENAIKAN KELAS (RAPOR SEM.II)
- Ulangan harian,
- Ulangan tengah semester,
- Ulangan kenaikan kelas,
- Tugas/PR
BENTUK
PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH
PENDIDIK
1.ULANGAN HARIAN
2.PENUGASAN/PR
3.ULANGAN TENGAH SEMESTER
4.ULANGAN AKHIR SEMESTER
5.ULANGAN KENAIKAN KELAS
TUJUAN PENILAIAN
TUJUAN UMUM
PENILAIAN
1.MENILAI PENCAPAIAN KOMPETENSI
PESERTA
DIDIK
2.BAHAN PENYUSUNAN LAPORAN
KEMAJUAN
HASIL BELAJAR
3.MEMPERBAIKI PROSES PEMBELAJARAN
TUJUAN KHUSUS
PENILAIAN
1.MENGETAHUI KEMAJUAN DAN HASIL
BELAJAR SISWA
2.MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
3.MEMBERIKAN UMPAN
BALIK/PERBAIKAN PBM
4.PENENTUAN KENAIKAN KELAS
5.MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN
CARA MENGENAL DAN MEMAHAMI DIRI DAN MERANGSANG USAHA PERBAIKAN
TUJUAN EVALUASI
1. KEEPING-TRACK: MELACAK KEMAJUAN MAHASISWA/SISWA
PROSES PEMBELAJARAN SESUAI DENGAN RENCANA.
2. CHEKING-UP: MENGECEK KETERCAPAIAN KEMAMPUAN KELEMAHAN DALAM PROSES
PEMBELAJARAN.
3. FINDING-OUT: MENEMUKAN KELEMAHAN & KESALAHAN DALAM PEMBELAJARAN.
4. SUMMING-UP: MENYIMPULKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK.
22 October 2014
FUNGSI
PENILAIAN
FUNGSI PENILAIAN
1.BAHAN PERTIMBANGAN DALAM
MENENTUKAN KENAIKAN KELAS
2.UMPAN BALIK DALAM PERBAIKAN PBM
3.MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
SISWA
4.EVALUASI DIRI TERHADAP KINERJA
SISWA
ANAS SUDIONO, 2008: 8
• MENGUKUR KEMAJUAN
• MENUNJANG PENYUSUNAN RENCANA
• MEMPERBAIKI/MELAKUKAN PENYEMPURNAAN
KEMBALI
IBID, P. 15
1. SECARA UMUM:
a. Mengukur kemajuan
b. Menunjang penyusunan rencana
c. Memperbaiki/menyempurnakan
2. SECARA KHUSUS;
a. Secara psikologis:
- Bagi peserta didik: mengenal
kapasitas dan
status dirinya
- Bagi pendidik: kepastian hasil
usahanya
b. Secara Didaktik:
- Bagi peserta didik: dorongan
perbaikan dan
peningkatan prestasi
- Bagi pendidik : (1)fi
diagnostik, (2)fungsi
penempatan, (3)fi selektif, (4)fi
bimbingan, (5) fi
instruksional
c. Secara administratif:
- Memberikan laporan
- Memberikan data
- Memberikan gambaran
PRINSIP – PRINSIP
PENILAIAN
PRINSIP-PRINSIP
PENILAIAN
1.VALID
2.EDUKATIF
3.OBYEKTIF
4.TRANSPARAN
5.BERKESINAMBUNGAN
6.MENYELURUH
7.BERMAKNA
8.KETUNTASAN BELAJAR
ASEP JIHAD, 2009 : 63
1. MENYELURUH
2. BERKELANJUTAN
3. BERORIENTASI PADA INDIKATOR
PENCAPAIAN
4. SESUAI DENGAN PENGALAMAN
BELAJAR
GRONLUND
(H.M.Sukardi, 2010:30):
• valid diartikan sebagai ketepatan
interpretasi
yang dihasilkan dari skor tes
atau
instrumen evaluasi
GAY(1983),
JOHNSON & JOHNSON(2002)-
H.M.Sukardi,
2010: 31):
• Instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengukur
apa yang hendak diukur
SCARVIA
B. ANDERSON (suharsimi A,
2009:65):
• a test is valid if it measures what it
purpose
to measure
MACAM
VALDITAS TES (suharsimim A.
2009 :
64-69):
1.
Validitas Logis:
• Content Validity
• Construct Validity
2.
Validitas Empiris:
• Concurrent Validity (validitas ada sekarang)
• Predictive Validity
VALIDITY
EMPIRICAL
VALIDITY
LOGIC
VALIDITY
PREDICTIVE
VALIDITY
CONCURRENT
VALIDITY
CONSTRUCT
VALIDITY
CONTENT
VALIDITY
TEKNIK KORELASI PRODUCT MOMENT
PEARSON
1. KORELASI PRODUCT MOMENT DENGAN
SIMPANGAN
2. KORELASI PRODUK MOMENT DENGAN
ANGKA KASAR
KOMPONEN PENILAIAN
KOMPONEN
PENILAIAN
• OBYEK YANG AKAN DINILAI
• KRITERIA SEBAGAI TOLOK UKUR
• DATA TENTENG OBYEK YANG DINILAI
• PERTIMBANGAN KEPUTUSAN
(JUDGEMENT)
OBYEK EVALUASI
SALAM FBS 27
Objek Evaluasi
Terdiri dari 3 KOMPONEN
1. Input
2. Proses
3. Output
SALAM FBS 28
Objek Evaluasi
Komponen
input
Mahasiswa
Dosen
Sarana
perkuliahan
Materi
perkuliahan
Kurikulum
SALAM FBS 29
Objek Evaluasi
Komponen
proses
Strategi
perkuliahan
Media
instruksional
Cara
mengajar dosen
Cara
belajar mahasiswa
SALAM FBS 30
Objek Evaluasi
hasil belajar mahasiswa
Komponen
output
SUBYEK
EVALUASI
• EVALUATOR INTERNAL
• EVALUATOR EKSTERNAL
RUANG
LINGKUP
• PROGRAM PEMBELAJARAN
• PROSES PEMBELAJARAN
• HASIL PEMBELAJARAN
SALAM-UNM 35
6 Penerapan
5 Revisi
4 Uji coba soal
3 Analisis butir
soal
2 Penulisan soal
1 Perencanaan
Langkah-langkah Penyusunan
Alat Evaluasi
POKOK
BAHASAN III
JENIS PENILAIAN
JENIS PENILAIAN
(Berdasarkan cakupan kompetensi
yang diukur)
• ULANGAN HARIAN
• ULANGAN TENGAH SEMESTER
• ULANGAN AKHIR SEMESTER
• ULANGAN KENAIKAN KELAS
JENIS……
(Berdasarkan sasaran)
• PENILAIAN INDIVIDUAL
• PENILAIAN KELOMPOK
SUHARSIMI ARIKUNTO (2008: 18 –
24):
1. Klasifikasi evaluasi
pendidikan berdasarkan fungsi
evaluasi dalam proses pendidikan:
a. Evaluasi pendidikan yang
dilaksanakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
psikologis
b. Evaluasi pendidikan yang
dilaksanakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
didaktik
2. Klasifikasi pendidikan yang
didasarkan pada
pemanfaatan informasi untuk
kepentingan
pengambilan keputusan pendidikan
a. Evaluasi pendidikan yang
mendasarkan pada
banyaknya orang yang terlibat
dalam pengambilan
keputusan pendidikan
• Evaluasi pendidikan dalam
rangka pengambilan
keputusan pendidikan yang
bersifat individual
• Evaluasi pendidikan dalam
rangka pengambilan
keputusan pendidikan yang
bersifat institusional
b. Evaluasi pendidikan yang
mendasarkan diri pada jenis
atau macamnya keputusan
pendidikan
• Evaluasi pendidikan yang
dilaksanakan dalam rangka
pengambilan keputusan yang
bersifat didaktik
• Evaluasi penddikan yang
dilaksanakan dalam rangka
pengambilan keputusan-keputusan
pendidikan yang
bersifat bimbingan dan penyuluhan
• Evaluasi pendidikan yang
dilaksanakan dalam rangka
pengambilan keputusan-keputusan
yang berkaitan
dengan penelitian ilmiah/riset
• Evaluasi pendidikan yang
dilaksanakan dalam rangka
pengambilan keputusan yang
bersifat administratif
c. Evaluasi pendidikan yang
dilatarbelakangi oleh
pertanyaan: kapan atau pada
bagian manakah
evaluasi itu seharusnya
dilaksanakan:
• Evaluasi formatif
• Evaluasi sumatif
Klasifikasi
Evaluasi
Pendidikan
Berdasarkan
Fungsinya
Pemanfaatan
Informasi
untuk
Keputusan
Memenuhi
Kebutuhan
Psikologis
Memenuhi
Kebutuhan
Didaktik
a.Banyaknya
orang
yang
terlibat
b.Jenis/
Macamnya
Keputusan
c.Kapan/
Bagaimana
Evalusi
dilakukan
Individual
Institusional
Keputusan
Bersifat
Didaktik
Keputusan
Bersifat
BP
Berkaitan
Pen.
Ilmiah
Formatif
Sumatif
M.
NGALIM PURWANTO (2008:26-27)
• PENILAIAN FORMATIF: penilaian yang dilakukan dengan
tujuan
untuk memperoleh feed back, dan digunakan
untuk
memperbaiki proses pembelajaran (pretes,
penilaian
proses, post-test, homework)
• PENILAIAN SUMATIF : penilaian yang dilakukan untuk
memperoleh
data/informasi sampai dimana
penguasaan/pencapaian
belajar siswa selama periode
waktu
tertentu. Fungsinya untuk menentukan
lulus/tidak
lulus, lanjut/belum, naik/tinggal kelas.
IBIDEM, P.29:
1.
Entry-behaviors test ==== tes yang diadakan sebelum
suatu
program pengajaran dilaksanakan, dan bertujuan
untuk
mengetahui sampai batas mana penguasaan
pengetahuan/keterampilan
yang telah dimiliki siswa yang
dapat
dijadikan dasar untuk menerima program yang akan
diberikan
2.
Pretest =====tes yang diberikan sebelum pengajaran
dimulai,
dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan
siswa terhadap bahan pengajaran yang akan
diajarkan.
3.
Post-test ======tes yang diberikan pada setiap
akhir
rogram untuk mengetahui sampai dimana
pencapaian/efektivitas
pelaksanaan program. Jadi
dibandingkan
dengan pretest.
4.
Embedded test tes yang dilaksanakan disela-sela
atau
pada waktu tertentu selama proses pengajaran
berlangsung
S.
HAMID HASAN (2008: 135 – 151)
• EVALUASI KURIKULUM:
1. Dari
perspekif BENTUK EVALUAN:
a.
Evaluasi Konteks
b.
Evaluasi Proses
c.
Evaluasi Dokumen
d.
Evaluasi Produk/hasil
2. Dari
aspek POSISI EVALUATOR:
a.
Evaluasi Internal
b.
Evaluasi Eksternal
3. Dari
aspek METODOLOGI:
a.
Evaluasi Kuantitatif
b.
Evaluasi Kualitatif
FARIDA
YUSUF T (2008: 36 – 42):
• Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
• Evaluasi Internal dan evaluasi Eksternal
MATRIKS
WORTHEN B.R & SANDRS (ibid)
INTERNAL
EKSTERNAL
FORMATIF
INTERNAL
FORMATIF
EKSTERNAL
FORMATIF
SUMATIF
INTERNAL
SUMATIF
EKSTERNAL
SUMATIF
PERBEDAAN
FORMATIF SUMATIF
Worthen,
B. R & Sanders G.R (Farida Yusuf)
ASPEK
FORMATIF SUMATIF
tujuan Memperbaiki program
Menilai manfaat program
audiensi Administrasi program,
karyawan Konsumen, sponsor
Siapa yang melakukan Evaluator
internal Evaluator eksternal
mengukur Sering informal
Valid/reliabel
Frekwensi pengukuran sering
Terbatas
Ukuran sampel Sering kecil
Biasanya besar
pertanyaan Apa yang sedang
dikerjakan, apa yang
perlu diperbaiki, bagaimana
diperbaiki
Apa hasilnya?, dengan siapa?,
dalam kondisi
bagaimana?
(Farida
Yusuf T, 2008: 175 – 187).
• EVALUASI META
• Setiap evaluasi sedikit banyak mengandung bias.
OKI
evaluasi pun perlu dievaluasi
• Evaluasi terhadap evaluasi, disebut EVALUASI META.
Dapat
dilakukan dalam proses atau setela evaluasi.
• Evaluasi meta dapat dilakukan secara internal
maupun
eksternal
POKOK
BAHASAN IV
PENDEKATAN
PENILAIAN
Pengertian
Pendekatan
Pendekatan:
titik tolak atau sudut pandang
FARIDA YUSUF TAYIBNAPIS,
2008 : 22 – 35
Pendekatan dalam evaluasi:
• Pendekatan Eksperimental
• Pendekatan yang berorientasi pada Tujuan
• Pendekatan yang berfokus pada Keputusan
• Pendekatan yang berorientasi kepada
Pemakai
• Pendekatan yang responsif
• Goal Free Evaluation
H. M. SUKARDI, 2010 :p. 22 – 23
• 1. Norm Reference Measurement atau
Penilaian Acuan Normatif
• 2. Criterion Reverence Measurement
atau Penilaian Acuan Patokan
NORM REFERENCE MEASUREMENT
H. M. SUKARDI, IBID
• Pengukuran yang mendeskripsikan
penampilan atas dasar posisi relatif
seorang siswa terhadap siswa lain di
dalam kelompok atau kelasnya
M. NGALIM P, 2008: 77
• Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah
penilaian yang dilakukan dengan mengacu
pada norma Kelompok, nilai-nilai yang
diperoleh siswa dibandingkan dengan nilainilai
siswa yang lain yang termasuk dalam
kelompok itu
SUHARSIMI ARIKUNTO (2009: 238):
• dalam penggunaan norm referenced prestasi
belajar siswa dibandingkan dengan siswa lain
dalam kelompoknya. Ukuran yang digunakan
adalah norma kelompok
• Kualitas seseorang sangat dtentukan dengan
kualitas kelompoknya. Siswa A dalam
Kelompok 1 bisa “hebat”, tetapi dalam
Kelompok 2 bisa “biasa-biasa saja”. Jadi
relatif
CRITERION REFERENCE
MEASUREMENT
H. M. SUKARDI, ibid
• Pada penilaian acuan patokan, hasil
penampilan seorang siswa
menunjukkan posisinya sendiri tanpa
membandingkan dengan hasil
penampilan siswa lain
DICK & CAREY (M.Ngalim P, 2008: 27)
• CRT adalah tes yang dirancang untuk
mengukur seperangkat tujuan yang
eksplisit. Dengan kata lain CRT adalah
sekumpulan soal atau item yang secara
langsung mengukur tingkah laku-tingka laku
yang dinyatakan di dalam seperangkat
tujuan behavioral atau performance
objectives
CRITERION pada CRT menunjuk pada
dua pengertian:
• Menunjukkan hubungan antara tujuan2
yang bersifat behavioral atauy
performance dan soal2 tes yang
dibuatnya
• Menunjukkan spesifikasi ketetapan
penampilan yang dituntut untuk
dinyatakan sebagai penguasaan
(mastery)
M. NGALIM P, 2008: 76:
• suatu penilaian disebutPenilaian Acuan
Patokan (PAP) jika dalam melakukan
penilaian itu kita mengacu pada suatu
kriteria pencapaian tujuan (instruksional)
yang telah dirumuska sebelumnya. Nilai-nilai
yang dicapai siswa dihubungkan dengan
tingkat pencapaian penguasaan (mastery)
siswa tentang materi pelajaran sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan
SUHARSIMI ARIKUNTO (2009: 237):
• dalam penggunaan criterion referenced
siswa dibandingkan dengan sebuah
standar tertentu, bersifat mutlak dan/
atau skor maksimum
PERSAMAAN
PAN DGN PAP
1. Keduanya memerlukan TUJUAN EVALUASI SESIFIK
sebagai menentukan fokus item yang diperlukan
2. Keduanya memerlukan SAMPEL yang relevan, sbg
subyek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi
3. Keduanya memerlukan ITEM2 yang disusun dalam
suatu tes sesuai aturan dasar penulisan instrumen
4. Keduanya memerlukan persyaratan pokok,
VALIDITAS dan RELIABILITAS
5. Manfaatnya sama, yaitu alat pengumpul data siswa
yang dievaluasi
PERBEDAAN
PAP DENGAN PAN
NO P A N P A P
1
Menekankan perbedaan antara
individu
siswa satu dengan lainnya
dalam
kelas
Menekankan
penggambaran tugas apa
yang
telah dipelajari oleh para siswa
2
Item2 yg memiliki tingkat kesulitan
tinggi,
cenderung menghilangkan
item
dengan tingkat kesulitan
rendah
Item
kesulitan sesuai dengan tugas
pembelajaran,
tanpa menghilangkan
item
soal yang memiliki tingat kesulitan
rendah
3
Lebih banyak digunakan khususnya
pada
kelas yg memiliki kelmpok2
dgn
pembedaan antara siswa
pandai,
di atas rata2, di bawah
rata2
dan bodoh
Lebih
banyak digunakan, khususnya
untuk
kelas dengan tugas pembelajaran
dengan
konsep atau penguasaan materi
belajar
(mastery learning)
4
Baik untuk placement dan sumatif Cocok utk formatif dan diagnostik
5
Tujuan dinyatakan secara umum
dan
khusus
Cenderung
sangat khusus dan mendetail
6
CONT.......
NO P A N P A P
6
Menggunakan statistik
Tidak
menggunakan statistik
7
Kriteria/patokan yang digunakan
bersifat
relatif
Kriteria/patokan
yang digunakan bersifat
mutlak
8
Nilai hasil PAN tidak
mencerminkan
tingkat
kemampuan/penguasaan,
hanya
menunjukkan
kedudukan siswa di
dalam
kelompoknya
Nilai
dari hasil PAP dapat dijadikan
indikator
untuk mengetahui di mana
tingkat
penguasaan/kemampuan siswa
tentang
materi pengajaran tertentu
PERBEDAAN TES STANDAR DENGAN
NON STANDAR
NO TESTANDAR NOSTANDARN
1 Didasarkan atas isi dan tujuantujuan
umum bagi sekolah2 yang
sejenis di seluruh negara atau
sejenis
Didasarkan atas isi dan tujuan2 khusus
untuk kelas atau sekolah di tempat
guru itu mengajar
2 Berhubungan dengan bagian2
yang luas dari pengetahuan,
kecakapan atau keterampilan,
biasanya dengan hanya sejumlah
item yang diperlukan untuk
mengukur suatu skill atau topik
tertentu
Dapat menyangkut topik, kecakapan
atau keteramp[ilan khusus dan
tertentu, tapi dapat juga menyangkut
bagian2 yang lebih luas dari
pengetahuan dan keterampilan
3 Memiliki keandalan yang tinggi Memiliki keandalan
yang rendah atau
sedang saja
NO TES STANDAR TES NON STANDAR
4 Dikembangkan dengan bantuan
penulis-penulis profesional,
para ahli mereview dan editor2
soal tes
Biasanya dikembangkan oleh
seorang guru dengan sedikit atau
tanpa bantuan dari luar
5 Menggunakan item2 yang telah
di-tryout-kan, dianalisis dan
direvisi sebelam menjadi bagian
dari tes
Menggunakan item2 yang jarang
atau tidak pernah di-tryout-kan,
dianalisis atau direvisi sebelum
menjadi bagian dari tes
6 Memiliki ukuran2 (norm) untuk
bermacam-macam kelompok
yang secara luas mewakili
performance seluruh negara
atau daerah
Biasanya terbatas pada suatu kelas
atau sekolah sebagai kelompok
pemakainya