Blogroll

Tuesday 28 October 2014

Materi Mid Evaluasi



POKOK BAHASAN I  KONSEPTUALISASI  EVALUASI KOMPONEN PROG. PEMBELAJARAN Prog.Pemblj. KURIKULUM PBM PENILAIAN Anas Sudijono (2008:2)
1.Secara harfiah, “evaluasi” dari bhs Inggris = evaluation, dalam bhs Arab = al- Taqdir.
2.EVALUASI mencakup dua kegiatan,yaitu pengukuran dan penilaian MEHRENS & LEHMANN (M.Ngalim Purwanto, 2008:3)
Evaluasi adalah proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatifalternatif keputusan.
EDWIND WANDT & GERALD W. BROWN,
Dari segi istilah, evaluation refer to the act or process to determining the value of something
Evaluasi pendidikan ( educational education, al-taqdir al-tarbawiy = penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan Anas Sudijono (2008:2) :
Evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.
LAN (Anas S, 2008:2):
1.Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan
2.Usaha untuk memperoleh informasi berupa unpan balik (feedback) bagi penyempurnaan pendidikan
WRIGHTSTONE et.al (M. Ngalim Purwanto, 2008:3): Educational evaluation is the estimation of the growth and progress of pupils toward objectives or values in the curriculum
TUJUAN NASIONAL, TUJUAN INSTITUSI, TUJUAN KURIKU, TUJUAN INSTRUK KEGIATAN BELAJAR EVALUASI,  F E E D B A C K PROSES/KEGIATAN PENCAPAIAN
TUJUAN TUJUAN PENDIDIKAN YANG TELAH DITENTUKAN HASIL YANG TELAH
DICAPAI PERBANDINGAN ANTARA TUJUAN DENGAN HASIL YANG DICAPAI INFORMASI (SSI/TDK SSI, BERHASIL/GAGAL, BERMUTU/KURANG BERMUTU, MENGAPA, BGMN? FEED BACK, PERBAIKAN/PENYEMPUR NAAN EVALUASI META (Farida Yusuf T, 2008: 175 – 187).
Setiap evaluasi sedikit banyak mengandung bias. OKI evaluasi pun perlu dievaluasi
Evaluasi terhadap evaluasi, disebut EVALUASI META. Dapat dilakukan dalam proses atau
setela evaluasi.
Evaluasi meta dapat dilakukan secara internal maupun eksternal
PENGUKURAN
Anas S, p.4
1.Pengukuran dalam bahasa Inggris dikenal dengan “measurement”, dalam bahasa Arab “muqayasah”, diartikan sebagai kegiatan untuk mengukur sesuatu.
2.MENGUKUR pada hakekatnya membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu, jadi bersifat KUANTITATIF WANDT dan BROWN (Anas.S,p.7)
Measurement means the act or process of exestaining the extent or quantity something Zainul (Asep.J,2009:54)
Pengukuran adalah pemberian angka pada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang didasarkan pada aturan atau formulasi yang jelas SUHARSIMI ARIKUNTO (2009:2-3)
Mengukur adalah membandingkan sesuau dengansatu ukuran , bersifat kuantitatif. UKURAN duamacam (1) terstandar, (2) tidak terstandar
PENGUKURAN BERSIFAT KUANTITATIF:
1.Pengukuran yang dilakukan bukan unuk menguji sesuatu ===== pengukuran penjahit baju
2.Pengukuran untuk menguji sesuatu, mis. Daya tahan per baja, daya tahan lampu
3.Pengukuran untuk menilai, yang dilakukan dengan cara menguji sesuatu, mis. Mengukur kemajuan belajar siswa.
PENILAIAN
Anas S,p.5
Penilaian berarti menilai sesuatu. Menilai mengandung arti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuran baik-buruk, sehatsakit, pandai-bodoh, dsb. Jadi bersifat KUALITATIF GRONDLUND (Asep Jihad,p.54)
Penilaian proses sistematik pengumpulan, penganalisaan dan penafsiran informasi untuk menentukan sejauhmana siswa mencapai tujuan. Asep Jihad,p.55
Inti dari penilaian adalah proses memberikan atau menentukan terhadap hasil belajar tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. OKI dalam penilaian selalu ada obyek, program, kriteria dan
judgement
SUHARSIMI ARIKUNTO (2009:3)
Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik-buruk, bersifat kualitatif.
T E S
1.Tes dari kata TESTUM (Perancis Kuno), berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia
2.Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturanaturan yang sudah ditentukan.
3.TESTING, TESTEE, TESTER
ACHEVEMENT TEST : tes yang dipergunakan untuk menilai hasilhasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya atau dosen kepada mahasiswanya,dalam jangka waktu tertentu (M. Ngalim Puwanto, 2008:33)
EVALUASI NON PENGUKURAN PENGUKURAN TES HASIL BELAJAR
Abdurrahman (Asep Jihad, 2009:14)
Kemampuan yang diperoleh
subyek belajar setelah melalui
kegiatan belajar
PENILAIAN PEND. JENJANG DIKDASMEN
(PP No.19 Th.2005 Pasal 63 ayat (1)
1.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH PENDIDIK
2.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH SATUAN PENDIDIKAN
3.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH PEMERINTAH
DOMAIN HASIL BELAJAR
1. Domain Kognitif:
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Pemahaman (Komprehension)
c. Penerapan (Aplication)
d. Analisis
e. Sintesis
f. Evaluasi
RANAH KOGNITIF (6 tingkat kognitif berpikir) Pengetahuan (Knowledge) Kemampuan mengingat (misalnya: judul buku, rumus). Pemahaman (Comprehension)
Kemampuan memahami (misalnya: menyimpulkan suatu paragraf). Aplikasi (Application)
Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah).
Analisis (Analysis)
Kemampuan menganalisis yang luas menjadi bagian-b saugaiatun iknefocrilm asi (sMuaistaul npyuais:i )m. enganalisis bentuk, jenis atau arti
Sintesis (Synthesis)
Kmeemnajamdip suuaant um keensgimgapbuulanng k(amni sbaelnbyeara: pa informasi memformulasikan hasil penelitian dlaboratorium).
Evaluasi (Evaluation)
Kdeamn mamanpau ayna nmge bmurpuekr tdimanb amnegmkaunt umskaanna uyanntugk b aik mengambil tindakan tertentu.
2. Domain Kemampuan Sikap (Affective):
• Menerima atau Memperhatikan
• Merespon
• Penghargaan
• Mengorganisasikan
• Mempribadi/Mewatak
Mencakup penilaian: sikap, tingkah laku, minat, emosi dan motivasi, kerjasama, koordinasi dari setiap mahasiswa.
Dilakukan melalui pengamatan dan interaksi langsung secara terus menerus. Pada umumnya dilakukan secara non-ujian (misalnya; untuk mengetahui siapa mahasiswa yang bisa dipercaya menjadi ketua kelas, siapa yang tekun dan disiplin dalam pembelajaran, dll.)
Setiap informasi yang diperoleh dikumpulkan dan disimpan sebagai referensi dalam penilaian berikutnya.
Penilaian afektif dibagi atas penilaian afektif secara umum (budi pekerti) dan penilaian afektif per mata pelajaran.
B. RANAH AFEKTIF
Sikap Kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap stimulus tertentu Sikap yang Perlu Dinilai
1. Sikap terhadap mata kuliah.
2. Sikap terhadap dosen.
3. Sikap terhadap proses pembelajaran.
4. Sikap terhadap kasus atau masalah tertentu berkaitan dengan materi pembelajaran.
Menerima (receiving): termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
Menanggapi (responding): reaksi yang diberikan: ketepatan reaksi, perasaan kepuasan dll.
Unsur-unsur yang dinilai pada Ranah Afektif:
Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem nilai dll.
Mengorganisasi (organization):
pengembangan norma dan nilai dalam
organisasi sistem nilai.
Membentuk watak (Characterization): system nilai yang terbentuk mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah laku.
C. RANAH PSIKOMOTOR
Tidak semua mata kuliah dapat dinilai ranah psikomotoriknya (disesuaikan dengan
tuntutan kompetensi dasar yang harus oleh siswa).
Digunakan untuk pembelajaran yang banyak memerlukan praktik: Pendidikan Olahraga,
Pendidikan Seni, Praktik IPA Apresiasi sastra.
Meniru (perception)
Menyusun (manipulating)
Melakukan dengan prosedur (precision)
Melakukan dengan baik dan tepat (articulation)
Melakukan tindakan secara alami (naturalization)
Kegiatan Psikomotorik terdiri atas:
3. Domain Psikomotorik
• Menirukan
• Memanipulasi
• Keseksamaan (Precision)
• Artikulasi
• Naturalisasi
SALAM UNM 43
1. VISUAL – SPATIAL
2. BODILY – KINESTHETIC
3. MUSICAL – RHYTMICAL
4. INTERPERSONAL
5. INTRAPERSONAL
6. LOGICAL – MATHEMATICAL
7. VERBAL – LINGUISTIC
1. KECERDASAN INTELEKTUAL
2. KECERDASAN EMOSIONAL
3. KECERDASAN SPIRITUAL
1. CIVIC KNOWLADGE
2. CIVIC DISPOSITION
3. CIVIC SKILL


POKOK BAHASAN II KONSEP DASAR EVALUASI
PENILAIAN PEND. JENJANG DIKDASMEN (PP No.19 Th.2005 Pasal 63 ayat (1)
1.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH PENDIDIK
2.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH SATUAN PENDIDIKAN
3.PENILAIAN HSL. BEL. OLEH PEMERINTAH
KAPAN DILAKUKAN?
A. PENGISIAN RAPOR SEMESTER I:
- Ulangan harian,
- Ulangan tengah semester,
- Ulangan akhir semester,
- Tugas/PR
B. KENAIKAN KELAS (RAPOR SEM.II)
- Ulangan harian,
- Ulangan tengah semester,
- Ulangan kenaikan kelas,
- Tugas/PR
BENTUK PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH
PENDIDIK
1.ULANGAN HARIAN
2.PENUGASAN/PR
3.ULANGAN TENGAH SEMESTER
4.ULANGAN AKHIR SEMESTER
5.ULANGAN KENAIKAN KELAS
TUJUAN PENILAIAN
TUJUAN UMUM PENILAIAN
1.MENILAI PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA
DIDIK
2.BAHAN PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN
HASIL BELAJAR
3.MEMPERBAIKI PROSES PEMBELAJARAN
TUJUAN KHUSUS PENILAIAN
1.MENGETAHUI KEMAJUAN DAN HASIL BELAJAR SISWA
2.MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
3.MEMBERIKAN UMPAN BALIK/PERBAIKAN PBM
4.PENENTUAN KENAIKAN KELAS
5.MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN CARA MENGENAL DAN MEMAHAMI DIRI DAN MERANGSANG USAHA PERBAIKAN
TUJUAN EVALUASI
1. KEEPING-TRACK: MELACAK KEMAJUAN MAHASISWA/SISWA PROSES PEMBELAJARAN SESUAI DENGAN RENCANA.
2. CHEKING-UP: MENGECEK KETERCAPAIAN KEMAMPUAN KELEMAHAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN.
3. FINDING-OUT: MENEMUKAN KELEMAHAN & KESALAHAN DALAM PEMBELAJARAN.
4. SUMMING-UP: MENYIMPULKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK.
22 October 2014
FUNGSI PENILAIAN
FUNGSI PENILAIAN
1.BAHAN PERTIMBANGAN DALAM
MENENTUKAN KENAIKAN KELAS
2.UMPAN BALIK DALAM PERBAIKAN PBM
3.MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
4.EVALUASI DIRI TERHADAP KINERJA SISWA
ANAS SUDIONO, 2008: 8
• MENGUKUR KEMAJUAN
• MENUNJANG PENYUSUNAN RENCANA
• MEMPERBAIKI/MELAKUKAN PENYEMPURNAAN KEMBALI
IBID, P. 15
1. SECARA UMUM:
a. Mengukur kemajuan
b. Menunjang penyusunan rencana
c. Memperbaiki/menyempurnakan
2. SECARA KHUSUS;
a. Secara psikologis:
- Bagi peserta didik: mengenal kapasitas dan
status dirinya
- Bagi pendidik: kepastian hasil usahanya
b. Secara Didaktik:
- Bagi peserta didik: dorongan perbaikan dan
peningkatan prestasi
- Bagi pendidik : (1)fi diagnostik, (2)fungsi
penempatan, (3)fi selektif, (4)fi bimbingan, (5) fi
instruksional
c. Secara administratif:
- Memberikan laporan
- Memberikan data
- Memberikan gambaran
PRINSIP – PRINSIP
PENILAIAN
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
1.VALID
2.EDUKATIF
3.OBYEKTIF
4.TRANSPARAN
5.BERKESINAMBUNGAN
6.MENYELURUH
7.BERMAKNA
8.KETUNTASAN BELAJAR
ASEP JIHAD, 2009 : 63
1. MENYELURUH
2. BERKELANJUTAN
3. BERORIENTASI PADA INDIKATOR PENCAPAIAN
4. SESUAI DENGAN PENGALAMAN BELAJAR
GRONLUND (H.M.Sukardi, 2010:30):
valid diartikan sebagai ketepatan
interpretasi yang dihasilkan dari skor tes
atau instrumen evaluasi
GAY(1983), JOHNSON & JOHNSON(2002)-
H.M.Sukardi, 2010: 31):
Instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengukur apa yang hendak diukur
SCARVIA B. ANDERSON (suharsimi A,
2009:65):
a test is valid if it measures what it
purpose to measure
MACAM VALDITAS TES (suharsimim A.
2009 : 64-69):
1. Validitas Logis:
Content Validity
Construct Validity
2. Validitas Empiris:
Concurrent Validity (validitas ada sekarang)
Predictive Validity
VALIDITY
EMPIRICAL
VALIDITY
LOGIC VALIDITY
PREDICTIVE
VALIDITY
CONCURRENT
VALIDITY
CONSTRUCT
VALIDITY
CONTENT
VALIDITY
TEKNIK KORELASI PRODUCT MOMENT
PEARSON
1. KORELASI PRODUCT MOMENT DENGAN
SIMPANGAN
2. KORELASI PRODUK MOMENT DENGAN
ANGKA KASAR
KOMPONEN PENILAIAN
KOMPONEN PENILAIAN
• OBYEK YANG AKAN DINILAI
• KRITERIA SEBAGAI TOLOK UKUR
• DATA TENTENG OBYEK YANG DINILAI
• PERTIMBANGAN KEPUTUSAN (JUDGEMENT)
OBYEK EVALUASI
SALAM FBS 27
Objek Evaluasi
Terdiri dari 3 KOMPONEN
1. Input
2. Proses
3. Output
SALAM FBS 28
Objek Evaluasi
Komponen input
Mahasiswa
Dosen
Sarana perkuliahan
Materi perkuliahan
Kurikulum
SALAM FBS 29
Objek Evaluasi
Komponen proses
Strategi perkuliahan
Media instruksional
Cara mengajar dosen
Cara belajar mahasiswa
SALAM FBS 30
Objek Evaluasi
hasil belajar mahasiswa
Komponen output
SUBYEK EVALUASI
EVALUATOR INTERNAL
EVALUATOR EKSTERNAL
RUANG LINGKUP
PROGRAM PEMBELAJARAN
PROSES PEMBELAJARAN
HASIL PEMBELAJARAN
SALAM-UNM 35
6 Penerapan
5 Revisi
4 Uji coba soal
3 Analisis butir soal
2 Penulisan soal
1 Perencanaan
Langkah-langkah Penyusunan
Alat Evaluasi







POKOK BAHASAN III
JENIS PENILAIAN
JENIS PENILAIAN
(Berdasarkan cakupan kompetensi yang diukur)
• ULANGAN HARIAN
• ULANGAN TENGAH SEMESTER
• ULANGAN AKHIR SEMESTER
• ULANGAN KENAIKAN KELAS
JENIS……
(Berdasarkan sasaran)
• PENILAIAN INDIVIDUAL
• PENILAIAN KELOMPOK
SUHARSIMI ARIKUNTO (2008: 18 – 24):
1. Klasifikasi evaluasi pendidikan berdasarkan fungsi
evaluasi dalam proses pendidikan:
a. Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologis
b. Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka
memenuhi kebutuhan-kebutuhan didaktik
2. Klasifikasi pendidikan yang didasarkan pada
pemanfaatan informasi untuk kepentingan
pengambilan keputusan pendidikan
a. Evaluasi pendidikan yang mendasarkan pada
banyaknya orang yang terlibat dalam pengambilan
keputusan pendidikan
• Evaluasi pendidikan dalam rangka pengambilan
keputusan pendidikan yang bersifat individual
• Evaluasi pendidikan dalam rangka pengambilan
keputusan pendidikan yang bersifat institusional
b. Evaluasi pendidikan yang mendasarkan diri pada jenis
atau macamnya keputusan pendidikan
• Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka
pengambilan keputusan yang bersifat didaktik
• Evaluasi penddikan yang dilaksanakan dalam rangka
pengambilan keputusan-keputusan pendidikan yang
bersifat bimbingan dan penyuluhan
• Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka
pengambilan keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan penelitian ilmiah/riset
• Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam rangka
pengambilan keputusan yang bersifat administratif
c. Evaluasi pendidikan yang dilatarbelakangi oleh
pertanyaan: kapan atau pada bagian manakah
evaluasi itu seharusnya dilaksanakan:
• Evaluasi formatif
• Evaluasi sumatif
Klasifikasi Evaluasi
Pendidikan
Berdasarkan
Fungsinya
Pemanfaatan
Informasi untuk
Keputusan
Memenuhi
Kebutuhan
Psikologis
Memenuhi
Kebutuhan
Didaktik
a.Banyaknya
orang yang
terlibat
b.Jenis/
Macamnya
Keputusan
c.Kapan/
Bagaimana Evalusi
dilakukan
Individual
Institusional
Keputusan
Bersifat Didaktik
Keputusan
Bersifat BP
Berkaitan Pen.
Ilmiah
Formatif
Sumatif
M. NGALIM PURWANTO (2008:26-27)
PENILAIAN FORMATIF: penilaian yang dilakukan dengan
tujuan untuk memperoleh feed back, dan digunakan
untuk memperbaiki proses pembelajaran (pretes,
penilaian proses, post-test, homework)
PENILAIAN SUMATIF : penilaian yang dilakukan untuk
memperoleh data/informasi sampai dimana
penguasaan/pencapaian belajar siswa selama periode
waktu tertentu. Fungsinya untuk menentukan
lulus/tidak lulus, lanjut/belum, naik/tinggal kelas.
IBIDEM, P.29:
1. Entry-behaviors test ==== tes yang diadakan sebelum
suatu program pengajaran dilaksanakan, dan bertujuan
untuk mengetahui sampai batas mana penguasaan
pengetahuan/keterampilan yang telah dimiliki siswa yang
dapat dijadikan dasar untuk menerima program yang akan
diberikan
2. Pretest =====tes yang diberikan sebelum pengajaran
dimulai, dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan
diajarkan.
3. Post-test ======tes yang diberikan pada setiap
akhir rogram untuk mengetahui sampai dimana
pencapaian/efektivitas pelaksanaan program. Jadi
dibandingkan dengan pretest.
4. Embedded test tes yang dilaksanakan disela-sela
atau pada waktu tertentu selama proses pengajaran
berlangsung
S. HAMID HASAN (2008: 135 – 151)
• EVALUASI KURIKULUM:
1. Dari perspekif BENTUK EVALUAN:
a. Evaluasi Konteks
b. Evaluasi Proses
c. Evaluasi Dokumen
d. Evaluasi Produk/hasil
2. Dari aspek POSISI EVALUATOR:
a. Evaluasi Internal
b. Evaluasi Eksternal
3. Dari aspek METODOLOGI:
a. Evaluasi Kuantitatif
b. Evaluasi Kualitatif
FARIDA YUSUF T (2008: 36 – 42):
Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif
Evaluasi Internal dan evaluasi Eksternal
MATRIKS WORTHEN B.R & SANDRS (ibid)
INTERNAL
EKSTERNAL
FORMATIF
INTERNAL
FORMATIF
EKSTERNAL
FORMATIF
SUMATIF
INTERNAL
SUMATIF
EKSTERNAL
SUMATIF
PERBEDAAN FORMATIF SUMATIF
Worthen, B. R & Sanders G.R (Farida Yusuf)
ASPEK FORMATIF SUMATIF
tujuan Memperbaiki program Menilai manfaat program
audiensi Administrasi program, karyawan Konsumen, sponsor
Siapa yang melakukan Evaluator internal Evaluator eksternal
mengukur Sering informal Valid/reliabel
Frekwensi pengukuran sering Terbatas
Ukuran sampel Sering kecil Biasanya besar
pertanyaan Apa yang sedang dikerjakan, apa yang
perlu diperbaiki, bagaimana diperbaiki
Apa hasilnya?, dengan siapa?, dalam kondisi
bagaimana?
(Farida Yusuf T, 2008: 175 – 187).
• EVALUASI META
Setiap evaluasi sedikit banyak mengandung bias.
OKI evaluasi pun perlu dievaluasi
Evaluasi terhadap evaluasi, disebut EVALUASI META.
Dapat dilakukan dalam proses atau setela evaluasi.
Evaluasi meta dapat dilakukan secara internal
maupun eksternal






POKOK BAHASAN IV
PENDEKATAN
PENILAIAN
Pengertian Pendekatan
Pendekatan: titik tolak atau sudut pandang
FARIDA YUSUF TAYIBNAPIS,
2008 : 22 – 35
Pendekatan dalam evaluasi:
Pendekatan Eksperimental
Pendekatan yang berorientasi pada Tujuan
Pendekatan yang berfokus pada Keputusan
Pendekatan yang berorientasi kepada
Pemakai
Pendekatan yang responsif
Goal Free Evaluation
H. M. SUKARDI, 2010 :p. 22 – 23
1. Norm Reference Measurement atau
Penilaian Acuan Normatif
2. Criterion Reverence Measurement
atau Penilaian Acuan Patokan
NORM REFERENCE MEASUREMENT
H. M. SUKARDI, IBID
Pengukuran yang mendeskripsikan
penampilan atas dasar posisi relatif
seorang siswa terhadap siswa lain di
dalam kelompok atau kelasnya
M. NGALIM P, 2008: 77
Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah
penilaian yang dilakukan dengan mengacu
pada norma Kelompok, nilai-nilai yang
diperoleh siswa dibandingkan dengan nilainilai
siswa yang lain yang termasuk dalam
kelompok itu
SUHARSIMI ARIKUNTO (2009: 238):
dalam penggunaan norm referenced prestasi
belajar siswa dibandingkan dengan siswa lain
dalam kelompoknya. Ukuran yang digunakan
adalah norma kelompok
Kualitas seseorang sangat dtentukan dengan
kualitas kelompoknya. Siswa A dalam
Kelompok 1 bisa “hebat”, tetapi dalam
Kelompok 2 bisa “biasa-biasa saja”. Jadi
relatif
CRITERION REFERENCE
MEASUREMENT
H. M. SUKARDI, ibid
Pada penilaian acuan patokan, hasil
penampilan seorang siswa
menunjukkan posisinya sendiri tanpa
membandingkan dengan hasil
penampilan siswa lain
DICK & CAREY (M.Ngalim P, 2008: 27)
CRT adalah tes yang dirancang untuk
mengukur seperangkat tujuan yang
eksplisit. Dengan kata lain CRT adalah
sekumpulan soal atau item yang secara
langsung mengukur tingkah laku-tingka laku
yang dinyatakan di dalam seperangkat
tujuan behavioral atau performance
objectives
CRITERION pada CRT menunjuk pada
dua pengertian:
Menunjukkan hubungan antara tujuan2
yang bersifat behavioral atauy
performance dan soal2 tes yang
dibuatnya
Menunjukkan spesifikasi ketetapan
penampilan yang dituntut untuk
dinyatakan sebagai penguasaan
(mastery)
M. NGALIM P, 2008: 76:
suatu penilaian disebutPenilaian Acuan
Patokan (PAP) jika dalam melakukan
penilaian itu kita mengacu pada suatu
kriteria pencapaian tujuan (instruksional)
yang telah dirumuska sebelumnya. Nilai-nilai
yang dicapai siswa dihubungkan dengan
tingkat pencapaian penguasaan (mastery)
siswa tentang materi pelajaran sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan
SUHARSIMI ARIKUNTO (2009: 237):
dalam penggunaan criterion referenced
siswa dibandingkan dengan sebuah
standar tertentu, bersifat mutlak dan/
atau skor maksimum
PERSAMAAN PAN DGN PAP
1. Keduanya memerlukan TUJUAN EVALUASI SESIFIK
sebagai menentukan fokus item yang diperlukan
2. Keduanya memerlukan SAMPEL yang relevan, sbg
subyek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi
3. Keduanya memerlukan ITEM2 yang disusun dalam
suatu tes sesuai aturan dasar penulisan instrumen
4. Keduanya memerlukan persyaratan pokok,
VALIDITAS dan RELIABILITAS
5. Manfaatnya sama, yaitu alat pengumpul data siswa
yang dievaluasi
PERBEDAAN PAP DENGAN PAN
NO P A N P A P
1 Menekankan perbedaan antara
individu siswa satu dengan lainnya
dalam kelas
Menekankan penggambaran tugas apa
yang telah dipelajari oleh para siswa
2 Item2 yg memiliki tingkat kesulitan
tinggi, cenderung menghilangkan
item dengan tingkat kesulitan
rendah
Item kesulitan sesuai dengan tugas
pembelajaran, tanpa menghilangkan
item soal yang memiliki tingat kesulitan
rendah
3 Lebih banyak digunakan khususnya
pada kelas yg memiliki kelmpok2
dgn pembedaan antara siswa
pandai, di atas rata2, di bawah
rata2 dan bodoh
Lebih banyak digunakan, khususnya
untuk kelas dengan tugas pembelajaran
dengan konsep atau penguasaan materi
belajar (mastery learning)
4 Baik untuk placement dan sumatif Cocok utk formatif dan diagnostik
5 Tujuan dinyatakan secara umum
dan khusus
Cenderung sangat khusus dan mendetail
6 CONT.......
NO P A N P A P
6 Menggunakan statistik
Tidak menggunakan statistik
7 Kriteria/patokan yang digunakan
bersifat relatif
Kriteria/patokan yang digunakan bersifat
mutlak
8 Nilai hasil PAN tidak
mencerminkan tingkat
kemampuan/penguasaan, hanya
menunjukkan kedudukan siswa di
dalam kelompoknya
Nilai dari hasil PAP dapat dijadikan
indikator untuk mengetahui di mana
tingkat penguasaan/kemampuan siswa
tentang materi pengajaran tertentu
PERBEDAAN TES STANDAR DENGAN
NON STANDAR
NO TESTANDAR NOSTANDARN
1 Didasarkan atas isi dan tujuantujuan
umum bagi sekolah2 yang
sejenis di seluruh negara atau
sejenis
Didasarkan atas isi dan tujuan2 khusus
untuk kelas atau sekolah di tempat
guru itu mengajar
2 Berhubungan dengan bagian2
yang luas dari pengetahuan,
kecakapan atau keterampilan,
biasanya dengan hanya sejumlah
item yang diperlukan untuk
mengukur suatu skill atau topik
tertentu
Dapat menyangkut topik, kecakapan
atau keteramp[ilan khusus dan
tertentu, tapi dapat juga menyangkut
bagian2 yang lebih luas dari
pengetahuan dan keterampilan
3 Memiliki keandalan yang tinggi Memiliki keandalan yang rendah atau
sedang saja
NO TES STANDAR TES NON STANDAR
4 Dikembangkan dengan bantuan
penulis-penulis profesional,
para ahli mereview dan editor2
soal tes
Biasanya dikembangkan oleh
seorang guru dengan sedikit atau
tanpa bantuan dari luar
5 Menggunakan item2 yang telah
di-tryout-kan, dianalisis dan
direvisi sebelam menjadi bagian
dari tes
Menggunakan item2 yang jarang
atau tidak pernah di-tryout-kan,
dianalisis atau direvisi sebelum
menjadi bagian dari tes
6 Memiliki ukuran2 (norm) untuk
bermacam-macam kelompok
yang secara luas mewakili
performance seluruh negara
atau daerah
Biasanya terbatas pada suatu kelas
atau sekolah sebagai kelompok
pemakainya
Share:

BTemplates.com

akhyar. Powered by Blogger.

Total Pageviews

Translate

BTemplates.com

Pages - Menu

Pages - Menu